Rabu, 08 November 2023

TAMPARAN MAYIT WANITA

TAMPARAN MAYIT WANITA

Abu Ishaq Al-Fazari bercerita..
Ada seorang laki-laki yang sering duduk bersama kami dengan setengah muka tertutup.

Maka, saya bertanya kepadanya:
إِنَّكَ تُكْسِرُ الجُلُوسَ إِلَيْنا وَ نِصْفُ وَجْهُكَ مُغَطَّى، أَطْلِعْنِي عَلَى هٰذا؟
"Anda sering duduk bersama kami dengan setengah muka tertutup. Bolehkah engkau ceritakan tentang hal ini?"

Dia berkata:
"Maukah Anda menjaga rahasia?"

Saya jawab, "Iya."

Maka, dia pun mulai bercerita...
"Dulu, saya adalah seorang penggali kubur. Aku pernah mengubur mayit seorang wanita. Setelah itu, saya datangi kuburannya. Lalu, saya menggali sampai mencapai bata. Kemudian, saya mengangkat bata itu. Setelah itu, saya ambil selendangnya dengan tangan saya. Lalu saya mengambil penutup tubuhnya dengan tangan saya.

Ketika saya hendak merentangkannya, ternyata tangan mayit wanita itu yang merentangkannya.

Maka, saya bergumam, "Nggak mungkin dia bisa mengelak."

Lalu saya berlutut dan saya mengulurkan tangannya.

Ternyata tiba-tiba saja tangan mayit wanita itu menampar saya. PLAK!!

Abu Ishaq Al Fazary berkata:
Ia pun memperlihatkan wajahnya. Ternyata benar ada bekas tamparan di wajahnya.‌‌

"Lalu apa lagi?" Tanyaku.

Dia berkata:
"Kemudian saya kembalikan penutup tubuh dan pakaian bawahnya. Lalu, saya kembalikan tanah itu."

"Dan saya bertekad untuk tidak menggali kubur lagi selama hidupku." Lanjutnya.

Abu Ishaq Al Fazary berkata:
Saya menulis tentang peristiwa itu, kemudian aku kirimkan untuk Imam Al Auza'iy.

Setelah, tulisanku sampai dan dibaca olehnya, maka beliau membalas tulisanku dan berkata:
وَيْحَكَ! سَلْهُ عَمَّنْ ماتَ مِنْ أَهْلِ التَوْحِيدِ وَ وَجْهُهُ إِلَى القِبْلَةِ أُحُوِلَ وَجْهُهُ أَمْ تُرِكَ وَجْهُهُ إِلَى القِبْلَةِ؟.
"Celaka kamu! Tanyakan kepadanya tentang orang yang meninggal dari kalangan ahli tauhid yang wajahnya menghadap kiblat, apakah wajahnya dipalingkan dari kiblat ataukah dibiarkan menghadap kiblat?"

Maka, aku bertanya kepada penggali kubur tersebut:
"Beritahu aku tentang seseorang dari orang Islam yang meninggal, apakah wajahnya dibiarkan seperti itu atau bagaimana?"

Ia menjawab:
"Mayoritas, wajah mereka dipalingkan dari arah kiblat."

Saya pun menulis surat kepada Imam Al Auza'iy tentang jawabannya.

Lalu beliau membalas surat saya dan berkata:
إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ - ثَلاثَ مَراتٍ -
"Innaa lillahi wa innaa ilaihi rojiun." -beliau katakan tiga kali-

أَمَّا مَنْ حُوِلَ وَجْهُهُ إِلَى القِبْلَةِ فَإِنَّهُ ماتَ عَلَى غَيْرِ السُنَّةِ.
"Adapun orang yang dipalingkan wajahnya dari arah kiblat, sungguh dia mati bukan di atas As Sunnah." Lanjutnya.

Https://t.me/tawwabiin/933

Sumber: kitab at Tawwabiin karya imam Ibnu Qudamah .