💎🎗🐾KISAH SHILAH DAN SEEKOR SINGA
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Untaian kisah para ulama salafush shalih memang sangat mengagumkan.Kisah yang sarat dengan berbagai pelajaran.Mereka adalah sosok dan figur suri tauladan pilihan bagi generasi setelahnya.
Salah satu diantara mereka adalah seorang tokoh tabi'in(generasi setelah sahabat) dari kota Basrah yang bernama Shilah bin Asyam Al-'Adawi Rahimahullah, Terkumpul pada diri beliau semangat yang sangat tinggi dalam beribadah dan berjihad.Memang demikian realitanya, hingga Adz-Dzahabi Rahimahullah mengatakan bahwa beliau adalah seorang zahid(seorang yang zuhud) dan abid( ahli ibadah).
Shilah mengisi malam-malamnya dengan sholat malam. Bahkan tatkala melakukan safar sekalipun.
Sepenggal kisah berikut ini menjadi fakta keberanian dan semangat beliau dalam beribadah. Diriwayatkan dari Hamad bin Ja'far bin Zaid bahwa bapaknya, Ja'far bin Zaid, pernah berkisah tentang Shilah bin Asyam Rahimahullah.Kisah selengkapnya adalah berikut ini.
Saat itu kami berangkat bersama pasukan kaum muslimin menuju kota Kabul dalam sebuah pertempuran. Di antara personil pasukan itu adalah Shilah bin Asyam. Memang Shilah terkenal sebagai seorang ahli ibadah di kalangan kaum muslimin.
Tatkala datang waktu shalat Isya',kamipun singgah di suatu tempat untuk istirahat dan shalat.
Akupun berkata(dalam hati), " Sungguh aku benar-benar akan mengawasi amalan apa saja yang dilakukan oleh Shilah.Aku ingin membuktikan cerita orang-orang selama ini tentang ibadahnya."Setelah tiba ditempat tersebut, kamipun menunaikan shalat Isya". Tidak berapa lama kemudian kami beristirahat karena rasa letih setelah melakukan perjalanan.
Setelah seluruh pasukan nampak tertidur, aku memanfaatkan kesempatan ini.Aku segera beranjak diam-diam mencari Shilah. Saat pandangan manusia terpejam, saat itulah Shilah bangkit.Beliau lalu masuk menuju suatu tempat yang lebat dan rindang penuh dengan pepohonan.Nampaknya, tempat itulah yang hendak digunakan shalat.
Tempat yang tidak jauh dari tempat peristirahatan, namun tertutup.
Subhanallah, Shilah melakukan hal tersebut supaya keberadaannya tidak diketahui oleh orang lain. Sungguh beliau ingin menjaga keikhlasan amalan untuk Allah Ta'ala dalam ibadahnya
Akupun menguntitnya dari belakang tanpa sepengetahuan Shilah. Tibalah beliau di sebuah tempat yang sunyi.Shilah lalu berwudhu dan mulai mengerjakan shalat. Aku terus mengamati, hingga Shilah tenggelam dalam shalatnya. Dalam kondisi demikian, tiba-tiba datanglah seekor singa dari arah hutan itu. Akupun terkejut dan panik bukan kepalang melihat kedatangan binatang itu. Hingga aku putuskan untuk memanjat pohon supaya aman dari terkamannya.
Singa itu terus berjalan dan mendekat ke arah beliau. Sungguh beliau tidak menoleh sedikitpun kepada singa tersebut. Padahal jaraknya sudah begitu dekat. Tatkala beliau sujud, akupun berkata dalam hatiku, "Sekarang dia pasti diterkam".
Namun ternyata dugaanku salah. Beliau masih dibiarkan sampai duduk tasyahud dan salam. Saat itulah Shilah berkata kepada singa itu, "Wahai binatang buas, carilah rezeki di tempat lain!" Singa itupun pergi dan terus meraung seraya naik ke atas pegunungan.
Keesokan harinya di waktu shubuh, Shilah memuji Allah Ta'ala dengan berbagai pujian yang belum pernah aku dengar, Beliau mengatakan, "Ya Allah aku memohon kepada-Mu agar menyelamatkanku dari api neraka.
Namun, pantaskah orang seperti aku ini meminta kepada-Mu agar dimasukan ke dalam surga?" Kemudian setelah itu beliau kembali ke pasukan seolah-olah baru saja tidur di atas kasur.
Sementara aku sangat capek dan lelah, karena kejadian semalam yang membuatku tidak tidur. Hanya Allah Ta'ala Yang Maha Mengetahui kondisiku. Demikianlah salah satu potret ibadah dalam safar beliau.
Allah Ta'ala telah menganugrahkan istri dan anak-anak yang sholih kepada Shilah bin Asyam Rahimahullah. Betapa tidak, istrinya yang bernama Mu'adzah juga dikenal sebagai seorang wanita ahli ibadah dan zuhud. Sang putra adalah seorang pemberani sering menyertai ayahnya dalam jihad melawan musuh-musuh Islam.
Dikisahkan oleh Tsabit Al-Bunani, bahwa Shilah pernah ikut dalam sebuah peperangan. Putranya pun turut menyertai beliau. Saat kedua pasukan saling berhadapan, dan perang pun tak terelakkan, tiba-tiba Shilah mengatakan kepada putranya, "Wahai anakku, majulah dan perangilah mereka, sehingga aku bisa mengharap pahala kepada Allah Ta'ala!"
Tanpa keraguan sedikitpun, pemuda itu maju berperang hingga akhirnya meninggal di medan tempur.Demikian halnya sang ayah, ia masuk kedalam kancah pertempuran dan berperang sampai akhirnya meninggal dunia.
Tatkala berita duka itu sampai kepada istrinya di Bashrah, para wanita datang dan berkumpul di rumahnya untuk mengucapkan belasungkawa.Namun, Mu'adzah berkata kepada mereka, "Jika kedatangan kalian untuk mengucapkan selamat, (maka aku akan menerima kalian dengan senang hati) ,Namun jika kedatangan kalian untuk selainnya (yaitu belasungkawa) ,maka sebaiknya kalian pulang saja." Subhanallah, semoga Allah Ta'ala merahmati dan mencurahkan pahala-Nya kepada Shilah bin Asyam rahimahumullah beserta dengan keluarganya. Amin.
Oleh:Al Ustadz Abu Hafiy Abdullah hafizhahullah
📝 Ditulis dari :Majallah Qudwah,Edisi 28 Vol.03
🌈@LilHuda🌈
🔻🔻🔻🔻🔻
📬 Telegram Ahkam, Tanya jawab
📲 tlgrm.me/LilHuda
💠🔶🔶🔶🔶💠🔶🔶🔶💠
#shilah #seekorsinga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar