HUJAN SEBAB TAUBAT
_"Jika aku keluar dari tengah-tengah manusia dalam kondisi seperti ini, maka aku akan dihinakan di hadapan banyak orang. Namun, jika aku tetap duduk, maka mereka semua akan dihalangi dari hujan."_
Lalu, orang itu memasukkan kepalanya ke dalam baju sambil menyesali semua perbuatan dosanya.
___
Diriwayatkan bahwa, pada jaman Nabi Musa alaihis salam, Bani Israil pernah dilanda paceklik yang teramat sangat dahsyat.
Maka, mereka mendatangi Nabi Musa dan berkata, "Wahai Kalimullah (Nabi yang diajak bicara langsung oleh Allah)! Berdoalah kepada Allah supaya menurunkan hujan."
Nabi Musa kemudian mengumpulkan semua penduduk di tanah lapang dan mengajak mereka berdoa bersama.
Waktu itu, mereka berjumlah 70.000 orang lebih.
Musa berdoa, “Ya Allah! Turunkanlah hujan-Mu untuk kami. Dan ratakanlah rahmat-Mu atas kami. Kasihanilah bayi-bayi yang sedang menyusu, hewan-hewan yang kehabisan rumput dan orang tua yang lemah."
Namun, tanda-tanda hujan belumlah muncul dan langit tidak kunjung berawan. Sementara, matahari semakin menyengat.
Musa bermunajat, "Wahai Rabb-ku, jika kedudukanku di sisi-Mu telah berkurang, maka aku berdoa dengan perantara Nabi Muhammad shalallahu alaihi wasallam yang Engkau utus di akhir zaman."
Allah mewahyukan kepadanya, "Wahai Musa, kedudukanmu di sisi-Ku tidaklah berkurang. Sungguh kedudukanmu di sisi-Ku sangatlah mulia. Hanya saja, di antara kalian ada seseorang yang bermaksiat kepada-Ku sejak 40 tahun. Maka, panggil dia agar keluar dari tengah-tengah kalian. Karena sebab dialah Aku menahan hujan."
Musa berkata, "Ilaahi wa sayyidi! Aku hamba yang lemah. Suaraku juga lemah. Bagaimana mungkin panggilanku sampai kepada 70.000 lebih manusia seluruhnya?"
Lalu Allah mewahyukan, "Kamu yang memanggil, Aku yang akan menyampaikannya."
Musa pun berdiri dan memanggil, "Wahai orang yang bermaksiat kepada Allah sejak 40 tahun, keluarlah dari tengah-tengah kami! Karena sebab kamulah kami dihalangi dari hujan."
Orang yang berbuat maksiat itu pun berdiri. Kemudian, ia melihat sekelilingnya, berharap ada orang lain yang melangkah pergi. Namun, tak seorang pun yang beranjak dari tempatnya. Maka, dia sadar, bahwa dialah yang sedang dicari.
Kemudian dia berkata kepada dirinya sendiri, "Jika aku keluar dari tengah-tengah manusia dalam kondisi seperti ini, maka aku akan dihinakan di hadapan bani Israel. Namun, jika aku tetap duduk, maka mereka semua akan dihalangi dari hujan."
Lalu, orang itu memasukkan kepalanya ke dalam bajunya sambil menyesali semua perbuatan dosanya.
Ia berkata lirih, "Ilaahi wa sayyidi! Aku bermaksiat kepada-Mu selama 40 tahun, namun Engkau membiarkanku. Sekarang aku datang kepada-Mu dalam keadaan taat. Maka, terimalah taubatku."
Belum sempat dia menyelesaikan kata-kata penyesalannya, tiba-tiba ada awan putih yang datang. Lalu, awan itu menurunkan hujan.
Nabi Musa terkejut atas hal ini dan berkata, “Ilaahi wa sayyidi! Dengan sebab apa Engkau turunkan hujan, padahal tak seorang pun yang keluar dari tengah-tengah kami?"
"Wahai Musa, Aku menurunkan hujan melalui perantara orang yang pernah menjadi sebab Aku menahannya." Kata Allah.
"Ilaahi! Perlihatkan kepadaku orang itu." Kata Musa.
Allah menjawab:
يا موسى، إِنِي لَمْ أََفْضَحْهُ وَ هُوَ يَعْصِينِي، أَأََفْضَحُهُ وَ هُوَ يُطِيعُنِي؟!
“Wahai Musa, Sungguh Aku tidak mempermalukannya ketika dia bermaksiat kepada-Ku. Lantas bagaimana Aku mempermalukannya ketika dia berbuat taat kepada-Ku?!
يا موسى، إِنِي أَبْغُضُ النَمّامِينَ، أَفَأَكُونُ نَمّاماً؟!
"Wahai Musa, sungguh Aku benci orang-orang yang berbuat namimah, lantas apakah Aku akan berbuat namimah?!"
(Kitab At Tawwabiin, imam Ibnu qudamah Al Maqdisy)
https://chat.whatsapp.com/IYiVXGq08rF6owVZ5g5F3f
Tidak ada komentar:
Posting Komentar