Sabtu, 27 Mei 2023

KISAH TOBATNYA SEORANG AYAH


๐Ÿ’ฏ๐Ÿ—’️๐Ÿ’ฏ๐Ÿ—’️๐Ÿ’ฏ๐Ÿ—’️๐Ÿ’ฏ๐Ÿ—’️๐Ÿ’ฏ๐Ÿ—’️๐Ÿ’ฏ๐Ÿ—’️



➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
๐Ÿ’ผ๐Ÿ‘“  KISAH TOBATNYA SEORANG AYAH
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖


๐Ÿ“ Ditulis oleh: Al Ustadz Abdul Mu’thi  Sutarman Lc ุญูุธู‡ ุงู„ู„ู‡ ุชุนุงู„ู‰


๐Ÿ‘“ Lelaki ini tinggal di kota Riyadh (ibukota Arab Saudi), hidupnya amburadul dan tidak mengenal Allah kecuali hanya sedikit. Sejak beberapa tahun yang lalu ia tidak pernah masuk masjid dan tidak pernah sujud kepada Allah sama sekali. Akan tetapi Allah berkehendak lain akan bertobat melalui putrinya.

๐Ÿ—ฏ️ Lelaki itu menceritakan dirinya:
"Dahulu aku biasa begadang sampai waktu shubuh dengan teman-teman yang jelek dalam perkara yang sia-sia (maksiat). Aku biarkan istriku merasa kesepian, kesempitan dan perasaan sakit yang hanya Alah lah yang tahu. Istriku yang Shalihah nan setia sudah tidak bisa lagi menanganiku.

Istriku tidak pelit memberi nasehat dan bimbingan kepadaku, namun usahanya sia-sia. Pada suatu malam, aku pulang dari begadangku yang sia-sia. Waktu itu jam menunjukan jam 03.00 pagi. Aku dapatkan Istri dan Putriku sudah mendengkur dalam tidurnya yang pulas. Akupun menuju kamar sebelah untuk menghabiskan waktu-waktu malam yang masih tersisa guna menonton film yang hina menggunakan alat video.

Di waktu-waktu yang mana Rabb kita (Allah) Azza wa Jalla turun (Kelangit dunia) seraya mengatakan,
“Apakah ada orang yang mau berdo’a sehingga Aku kabulkan? Adakah orang yang meminta ampun sehingga Allah ampuni? Apakah ada orang yang meminta sehingga Aku beri permintaannya?"

๐Ÿšช Tiba-tiba saat aku masih dalam kondisi yang memilukan tersebut, pintu kamar dibuka, ternyata yang membukanya adalah putriku yang masih kecil yang umurnya belum lebih dari lima tahun. Ia memandang kepadaku dengan pandangan yang penuh keheranan dan ketidaksukaan. Putriku mendahuluiku dengan berucap :
“Wahai bapak, tidak pantas kamu melakukan ini, bertakwalah kamu kepada Allah!”

Ia mengulangi ucapan itu tiga kali, lalu ia menutup pintu dan pergi…

Pikira
nku sangat kacau, lalu akupun mematikan alat video, aku duduk dalam kebingungan, kata-katanya selalu terngiang-ngiang di telingaku dan hampir-hampir membunuhku. Aku keluar menyusulnya namun dia sudah kembali ketempat tidurnya.. Aku seperti orang gila, tidak tahu apa yang menimpaku kala itu.

Peris
tiwa itu tidak berlangsung lama hingga suara muadzin dari masjd yang terdekat memecahkan keheningan malam yang mencekam, memanggil untuk menjalankan shalat subuh. Akupun berwudhu pergi ke masjid, dan waktu itu aku tidak ada keinginan kuat untuk shalat. Hanyalah yang menyibukanku dan menggoncang hatiku, kata-kata putriku yang masih kecil.

๐Ÿ•Œ Iqa
mat di kumandangkan, imampun bertakbir dan membaca apa yang ia mampu dari al Qur’an dan saaat ia sujud, aku juga sujud di belakangnya dan meletaakkan jidatku di atas tanah.

๐Ÿ’ฆ Tiba-tiba terpecah dariku tangisan yang  keras yang tidak aku tahu sebabnya. Ini adalah awal sujud  kepada Allah yang aku lakukan semenjak tujuh tahun yang lalu. Tangisan itu menjadi pembuka kebaikan bagiku. Sungguh, dengan tangisan itu keluar apa yang ada pada hatiku dari kekafiran, kemunafikan dan kerusakan.  Akupun merasa iman mulai masuk dalam kalbuku. Selesai shalat aku duduk sebentar di masjid kemudian kembali kerumah. Aku tidak mencicipi tidur sampai aku pergi ke tempat kerja.

๐Ÿ’ผ Tatkala aku masuk pada rekan kerjaku, iapun heran tentang kehadiranku yang lebih awal, karena biasanya aku datang terlambat. Ia menanyaiku tentang sebabnya, lalu akupun menceritakan kepadanya peristiwa tadi malam.

๐Ÿ’ฌRekanku berkata,
“Segala puji bagi Allah yang telah mengarahkan putrimu yang masih kecil kepadamu sehingga ia membangunkanmu dari kelalaianmu dan kematian tidak datang kepadamu dalam keadaan lalai."

๐Ÿ•Œ Ket
ika datang waktu dzuhur, aku sangat letih karena aku belum tidur untuk waktu yang lama. Aku meminta temanku untuk menjalankan tugasku. Aku pulang kerumah untuk mengambil bagian dari waktu istirahat dalam keadaan aku merindukan putriku yang masih kecil yang menjadi sebab aku mendapat petunjuk dan kembali kepada Allah.

๐Ÿ’ฆ Aku masuk kerumah dan istriku menyambutku dengan tangisan.

๐Ÿ—ฏ️ Aku bertanya kepadanya, “Ada apa kamu wahai istriku?

⚡ Maka, datang jawabannya seperti halilintar,
“Putrimu telah meninggal.“

๐Ÿ’ฆ Aku tidak mampu menguasai diriku karena dahsyatnya benturan musibah ini. Tangispun pecah dariku lama…

Dan ketika diriku sudah tenang, akupun sadar bahwa apa yang menimpaku tidak lain hanyalah ujian dari Allah untuk menguji keimananku, lalu akupun mengucapkan pujian kepada Allah.

๐Ÿ“ž Kemudian aku angkat gagang telepon untuk menghubungi rekanku, aku memintanya datang untuk membantuku. Temanku datang, ia mengambil anak kecil itu lalu memandikannya dan mengafaninya. Kami menyalatinya kemudian membawanya kepekuburan.

๐Ÿ’ฌRekanku berkata kepadaku, “Tidak pantas seorang memasukan anak ini ke liang kubur kecuali kamu. ”

๐Ÿ’ฆ Aku angkat anak itu sementara air mata ini terus berderai, akupun letakan ia di liang lahat…(sungguh rasanya) aku bukan sedang mengubur putriku, namun mengubur cahaya yang telah menyinari jalan hidupku.

๐Ÿคฒ๐Ÿป Aku memohon kepada Allah semoga putriku di jadikan penghalang bagiku dari api neraka dan semoga Allah membalas istriku yang mukminah dan sabar dengan sebaik-baik balasan.

(Diterjemahkansecara bebas dari sebuah bulletin dengan judul al’aiduna ilallah halaman 6-8)

Sumber : Majalah Qudwah Edisi 23 Vol.2 1436H/2014m
https://forumsalafy.net/kisah-tobatnya-seorang-ayah/

•┈┈┈┈•✿❁✿••✿❁✿•┈┈┈┈•
       ๐ŸƒTurut menyebarkan:
https://t.me/syarhussunnahlinnisa
http://t.me/Arsip_PosterSSLN
https://catatanmms.wordpress.com
๐Ÿ–ฅ Https://akhwat.id

๐Ÿ“ป๐Ÿ“ก Dengarkan••• [ VERSI BARU❗️ ]  Kajian Islam dan Murotal al-Quran setiap saat di RADIO ISLAM INDONESIA
http://bit.ly/AplikasiRadioIslamIndonesia2

๐ŸŒน๐ŸŒฟ๐ŸŒน๐ŸŒฟ๐ŸŒน๐ŸŒฟ๐ŸŒน๐ŸŒฟ๐ŸŒน๐ŸŒฟ๐ŸŒน

Selasa, 16 Mei 2023

ANTARA HIDUP DAN MATI

ANTARA HIDUP DAN MATI

ูŠุง ู‚َุฏِูŠู…َ ุงู„ุฅِุญْุณุงู†ِ، ู„َูƒَ ุงู„ุญَู…ْุฏُ
_"Wahai Dzat yang senantiasa langgeng kebaikan-Nya, hanya untuk-Mulah segala pujian."_

-Kata seorang hamba setelah mengalami peristiwa antara hidup dan mati-

https://chat.whatsapp.com/JM35pS1VVYNJ80b5KOMyXP

___
Al Qodhi Abu Ali at-Tanukhi mengkisahkan..

Dulu di daerah Syam, tepatnya di gerbang masuk arah sebelah barat Baghdad, ada seorang lelaki yang terkenal zuhud dan ahli ibadah.

Orang-orang silih-berganti berkunjung mendatanginya.

Ia pernah bercerita kepadaku..

Dulu, aku merupakan budak yang dimiliki oleh sebagian anggota militer roma.

Dialah yang merawat, mendidik, serta melatihku bermain pedang dan beberapa peralatan perang lainnya.

Hingga akhirnya aku menjadi lelaki ksatria.

Setelah beberapa tahun mengabdi, akhirnya aku dimerdekakan.

Hingga pada saat mantan majikanku meninggal, aku ditakdirkan bisa memiliki hartanya, dan kemudian menikahi istrinya.

Aku menikahi istri mantan majikan tidak ada tujuan buruk, Allah Ta'ala mengetahui bahwa aku tidak menikahinya kecuali dengan tujuan untuk menjaganya.

Setelah pernikahan itu, aku hidup bersamanya selama beberapa waktu.

AWAL UJIAN
Suatu hari, aku melihat seekor ular yang masuk ke kamar istriku.

Melihat kejadian itu, aku pun bergegas mengejar dan berniat membunuh ular itu agar tidak membahayakan jiwa istriku.

Aku pegang ekor ular itu. Namun naas, ular itu melompat ke arahku dan langsung menggigit tanganku. "CEZZ!!"
Dengan sebab itu, tanganku yang digigit menjadi lumpuh.

Waktu terus berjalan. Sementara, aku masih dengan kondisi yang sama; memiliki satu tangan yang berfungsi, namun yang satunya masih lumpuh.

Hingga akhirnya, tiba-tiba tanganku yang satunya juga lumpuh tanpa sebab yang ku ketahui. 

Lalu, setelah beberapa waktu, kedua kakiku juga lumpuh. Menyusul kemudian, mataku buta dan mulutku bisu.

Aku lalui kondisi seperti ini selama satu tahun penuh, tanpa anggota tubuh yang berfungsi, kecuali hanya pendengaranku yang hanya bisa mendengar hal-hal yang kubenci.

Di masa-masa itu aku hanya dibaringkan terlentang tanpa kemampuan berbicara, berisyarat, apalagi menggerakkan tubuhku.

Meski istriku masih merawatku, namun karena kondisiku yang tak berdaya dan cuma bisa mendengar, seringkali aku diberi minum di saat aku belum haus, diberi makan saat aku masih kenyang, dan tapi justru ditinggalkan saat aku begitu lapar dan haus.

Setelah berjalan satu tahun penuh, istriku dikunjungi teman wanitanya, dia bertanya:
ูƒَูŠْูَ ุฃَุจูˆ ุนู„ูŠ ู„ุจูŠุจ؟
“Bagaimana keadaan Abu Ali Labib?"

Istriku menjawab::
ู„ุง ุญَูŠٌّ ูَูŠُุฑْุฌَู‰، ูˆَ ู„ุง ู…َูŠِุชٌ ูَูŠُุณْู„َู‰.
“Ia bukan orang hidup yang bisa diharapkan, bukan pula orang mati yang harus dilupakan.”

Perkataan istriku membuatku sangat merasa sedih dan membuat hatiku sangat sakit.

Hatiku pun menangis dan merintih kepada Allah seraya berdoa.

Sebelumnya, meskipun kondisiku sangat malang, namun aku sama sekali tidak merasakan sakit.

Lalu di penghujung hari itu, secara tiba-tiba tubuhku seakan terkena pukulan berat yang hampir membuatku binasa.

Rasa sakit ini semakin terasa dan terus terasa sampai masuknya tengah malam.

DATANGNYA PERTOLONGAN ALLAH

Namun melewati tengah malam, perlahan rasa sakit itu mulai reda.

Aku pun tidur.

Tanpa terasa, aku bangun di saat menjelang fajar, waktu sahur.

Anehnya, saat itu aku merasakan kedua tanganku berada di dadaku.

Padahal sebelumnya, selama setahun, kedua tanganku terkulai di tempat tidur. Tidak bisa menopang maupun membawa sesuatu.

Aku pun mencoba menggerakkannya.

Dan sungguh ajaib sekali!
Tanganku yang setahun penuh tidak berfungsi tiba-tiba bisa digerakkan.

Maka, aku merasa senang sekali. Dan harapanku akan karunia kesembuhan dari Allah yang sempat pupus kini bangkit kembali.

Akupun menggerakkan tanganku yang lain. Dan ternyata sudah bisa bergerak.

Mengetahui hal ini, aku mencoba menggapai dan memegang kakiku, kemudian aku gerakkan dan aku kembalikan sebagaimana semula. Aku juga melakukan hal sama pada kakiku yang lain.

Kemudian aku mencoba membalik tubuhku, ternyata berhasil.

Akhirnya aku duduk, dan mencoba berdiri dari tempat aku dibaringkan di salah satu kamar dalam rumah.

Setelah berhasil berdiri, aku berjalan mengelilingi kamar gelap itu dan berupaya menggapai tembok, sampai akhirnya aku berhasil meraih gagang pintu.

Saat itu, sama sekali tidak terlintas di benakku bahwa mataku masih ada harapan bisa sembuh.

Namun, saat aku keluar dari pintu menuju halaman rumah, ternyata aku bisa melihat langit yang sedang diterangi bintang-gemintang.

Aku langsung terkesima dan sangat bahagia sampai hampir mati dibuatnya.

Kebahagiaan yang dikaruniakan Allah membuatku tak sadar mengucap kalimat:
ูŠุง ู‚َุฏِูŠู…َ ุงู„ุฅِุญْุณุงู†ِ، ู„َูƒَ ุงู„ุญَู…ْุฏُ
_"Wahai Dzat yang senantiasa langgeng kebaikan-Nya, hanya untuk-Mulah segala pujian."_

Kemudian aku berteriak memanggil istriku.

Dia pun datang dan terkejut serta mengucap:
ุฃุจูˆ ุนู„ูŠ؟!
“Abu Ali?!”

Aku pun menyambutnya dengan berkata:
ุงู„ุณุงุนَุฉَ ุตِุฑْุชُ ุฃุจุง ุนู„ูŠ!
“Sekarang aku menjadi Abu Ali yang sejati!"

ุงِุณْุฑَุฌِูŠ
"Nyalakan lampu."

Istriku pun menyalakan lampu.

ุฌِูŠุฆِูŠู†ِูŠ ุจِู…ِู‚ْุฑุงุถٍ 
"Bawakan aku gunting!”

Istriku pun membawakan gunting.

Setelah mendapat gunting yang kuminta, aku segera mencukur kumis yang menjadi identitas seorang prajurit ksatria.

Namun istriku bertanya:
ู…ุง ุชَุตْู†َุน؟
“Apa yang kau lakukan?
ุงู„ุขู†َ ูŠَุนِูŠุจُูƒَ ุฑُูَู‚ุงุคُูƒ! 
"Kau akan dicemooh teman-temanmu." Lanjutnya.

Aku pun berkata:
ุจَุนْุฏَ ู‡ٰุฐุง ู„ุง ุฃَุฎْุฏِู…ُ ุฃَุญَุฏุงً ุบَูŠْุฑَ ุฑَุจِูŠ. 
_“Mulai detik ini, aku tidak akan berkhidmat kepada siapapun kecuali hanya kepada Rabbku.”_

Setelah kejadian itu, aku pun keluar dari rumah dan hidupku sepenuhnya hanya kupersembahkan mengabdi dan beribadah kepada Allah azza wa jalla.

Pembawa kisah ini berkata:

Sejak kejadian yang dialaminya, ia selalu membiasakan mengucap:
ูŠุง ู‚َุฏِูŠู…َ ุงู„ุฅِุญْุณุงู†ِ، ู„َูƒَ ุงู„ุญَู…ْุฏُ
_"Wahai Dzat yang senantiasa langgeng kebaikan-Nya, hanya untuk-Mulah segala pujian."_

Beliau juga disebut-sebut sebagai orang yang terkabulkan doanya.

https://chat.whatsapp.com/JM35pS1VVYNJ80b5KOMyXP

Sumber:
Kitab At Tawwabiin karya imam Ibnu Qudamah Al Maqdisy.