KATAK GENDONG KALAJENGKING
Sebagian orang ketika baca kisah orang-orang yang bertaubat dalam kitab At Tawwabiin, mungkin rasanya pengen menangis; karena teringat masa lalu.
Namun saat itu juga, kadang mereka menemui kisah yang agak lucu.
Tapi nggak apa-apa lah ya..
Memang itulah hiburan bagi orang yang gemar membaca. Lucu tapi berfaedah.
Beda dengan orang luar sana..
Suka hiburan, tapi nggak ada faedahnya. Bahkan menghabiskan waktu dengan sia-sia. Allahul Musta'an.
Baik, tidak perlu berlama-lama..
Simak kisahnya..
Suatu hari aku bersama Dzun Nun al-Mishri sedang berada di tepi anak sungai.
Tiba-tiba terlihat ada seekor kalajengking yang sangat besar sedang berada di seberang anak sungai tersebut.
Lalu nampak pula seekor katak keluar dari seberang anak sungai itu.
Si kalajengking kemudian naik ke atas punggung katak, dan katak itu pun kemudian berenang menyeberangi anak sungai.
Melihat hal tersebut, Dzun Nun pun berkata, "Kalajengking ini pasti memiliki suatu misi. Mari kita ikuti.”
Kami berdua kemudian mengikuti kemana katak dan kalajengking tersebut pergi.
Ternyata, ada seorang laki-laki mabuk yang tergeletak. Di sisi laki-laki itu muncul seekor ular yang merayap naik ke tubuhnya dari arah pusarnya menuju ke dadanya. Nampaknya, ular tersebut mencari lobang telinganya. "Zess.."
Saat seperti itu, tiba-tiba kalajengking pun langsung menghadang dan menyengat ular tersebut. "CUZZ!"
Akhirnya ular itu pun jatuh terbalik dan mati.
Setelah itu, kalajengking kembali turun ke anak sungai, dan si katak kembali menghampirinya.
Si kalajengking itu pun kembali menaiki punggung si katak. Dan si katak kemudian berenang hingga sampai ke seberang anak sungai.
Melihat kejadian tersebut, Dzun Nun pun membangunkan pemuda mabuk tersebut.
Saat pemuda tersebut membuka kedua matanya, Dzun Nun pun berkata kepadanya, "Wahai anak muda, lihatlah bagaimana Allah menyelamatkanmu! Kalajengking tadi datang membunuh ular yang ingin mematukmu.”
Lalu, Dzun Nun membawakan bait syair,
يا غافِلا وَ الجَلِيلُ يَحْرُسُهُ
مِنْ كُلِ سُوءٍ يَدُبُّ فِي الظُلَمِ
كَيْفَ تَنامُ العُيُونُ عَنْ مَلِكٍ
تَأْتِيهِ مِنْهُ فَوائِدُ النَعَمِ
"Wahai orang yang lalai, padahal Allah menjaganya..
Dari semua bahaya yang merayap di kegelapan.
Bagaimana mata tertidur dari sang Raja..
Padahal banyak kenikmatan datang dari-Nya.”
Mendengar perkataan Dzun Nun, si pemuda itu pun bangkit dan berkata, "Tuhanku, ini yang Engkau lakukan terhadap orang yang mendurhakai-Mu. Lantas bagaimana kasih sayang-Mu kepada orang yang taat kepada-Mu?"
Kemudian dia hendak pergi.
Aku bertanya, "Mau kemana?"
"Mau pulang kampung. Demi Allah, aku tidak akan kembali ke kota selama-lamanya!”
Sumber: kitab At Tawwabiin karya imam Ibnu qudamah Al Maqdisy.
https://chat.whatsapp.com/IYiVXGq08rF6owVZ5g5F3f
Boleh copas dengan mencantumkan sumber.
Semoga bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar