TAUBATNYA BOS MUDA
إذَا كَانَ العَالِمُ طَامِعًا، ولِلْمَالِ جَامِعاً، فَبِمَنْ يَقْتَدِيْ الجَاهِلُ؟
وإذَا كَانَ الرَّاعِي هو الذِّئْبُ، فَمَنْ يَرعَى الغَنَمَ؟
“Jika orang alim saja berhasrat (terhadap dunia) dan suka menumpuk-numpuk harta, maka kepada siapakah orang bodoh hendak mencari tauladan?
Jika penggembala itu menjadi serigala, lantas siapakah yang akan menggembala kambing-kambing?"
-Thabaqot Al Kubra-
Kalimat di atas adalah salah satu ucapan nasehat dari seorang alim yang dulunya adalah seorang bos muda kaya raya.
Namun, beliau bertaubat dari kesibukan mencari dunia, dan beralih kepada kesibukan mencari ilmu akhirat, alias nyantri.
Taubat beliau berawal dari kata-kata seorang pelayan musyrik yang ternyata menghunjam kuat dalam sanubari beliau.
Ali bin Muhammad menceritakan..
"Dulu, waktu muda, kakekku punya 300 desa. Namun, ketika wafatnya, beliau tidak punya sehelai kain kafan pun."
Kok bisa?
Begini ceritanya..
"Dulu, ketika masih muda, beliau pergi berdagang ke negeri Turki.
Mitra bisnis yang beliau tuju saat itu adalah komunitas “Al-Khulukhiyah”, nama suatu kelompok penyembah berhala.
Beliau memberanikan diri untuk memasuki tempat ibadah mereka.
Sementara itu, pimpinan mereka telah mencukur habis rambut kepala dan jenggotnya. Dia memakai pakaian merah yang disebut dengan Arjuwaaniyah.
Beliau lantas memulai pembicaraan dengan pimpinan penyembah berhala itu.
“Semua ritual yang kau lakukan ini perbuatan batil! Sesungguhnya berhala-berhala ini, kamu dan makhluk seluruhnya memiliki Pencipta, tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan-Nya. Dia-lah Yang memiliki dunia dan akhirat. Maha Kuasa atas segala sesuatu. Maha Pemberi rizki."
Lalu, ada pelayan yang menimpali:
لَيْسَ يُوافِقُ قَوْلَكَ فِعْلُكَ
"Omonganmu nggak sesuai perbuatanmu!"
“Bagaimana bisa kau berkata seperti itu?” tanya beliau heran.
"Kamu yakin bahwa kamu punya Pencipta Yang Maha kuasa atas segala sesuatu dan Maha memberi rejeki, lantas kenapa kau mencari rejeki di sini?" Kata pelayan.
"Kalau benar apa yang kamu katakan, mestinya tuhan yang memberi rejeki kami yang di sini, Dia juga pasti memberi rejeki kepadamu di negerimu sendiri!" Lanjutnya.
JLEB!!
Kata-kata itu langsung menembus jantung hati beliau.
Maka, beliau pun kembali pulang. Lalu, menyedekahkan semua hartanya, dan kemudian beliau fokus menuntut ilmu agama.
-Kitab At Tawwabiin karya imam Ibnu qudamah Al Maqdisy-
https://chat.whatsapp.com/IYiVXGq08rF6owVZ5g5F3f
Tidak ada komentar:
Posting Komentar