SEDIKITPUN BELIAU TIDAK TAKUT KEPADA APAPUN DAN SIAPAPUN, KECUALI HANYA KEPADA ALLAH.
Inilah salah satu yang tersirat dalam PESAN EMAS yang pernah disampaikan oleh Nabi -shalallahu alaihi wa sallam- di masa kecilnya.
اِحْفَظِ اللهَ، يَحْفَظْكَ
"Jagalah Allah, pasti Dia akan menjagamu."
Ini juga yang seharusnya diajarkan oleh orang tua terhadap anak-anaknya.
"Sungguh, ketika aku mendatangi kaum ini, mereka sedang sibuk membaca Al-Qur'an. Seolah-olah terdengar seperti suara kerumunan lebah." Kata beliau.
Artinya, beliau heran, kenapa kok bisa orang-orang yang rajin membaca Al-Qur'an ini tega menumpahkan darah saudaranya semuslim? Pasti ada sesuatu yang salah dengan pemahaman mereka. Maka dari itu beliau mendatangi mereka untuk meluruskan pemahaman mereka yang keliru.
DIALOG ILMIAH
"Aku datang dari sisi sahabat nabi shalallahu alaihi wa sallam yang mana Al Qur'an diturunkan kepada mereka. Sementara, di antara kalian tidak ada seorang ulama pun yang berpemahaman seperti mereka." Kata beliau.
Aku ingin mendengar kalian mengutarakan pendapat yang menyebabkan kalian tidak mau taat kepada Khalifah Ali bin Abi Thalib.
"Kenapa Ali bin Abi Thalib tidak menawan budak pada peperangan jamal?" Tanya mereka.
"Jika seseorang menawan budak, berarti budak tersebut halal untuk digauli. Apakah kalian menghalalkan ibunda Aisyah untuk digauli padahal beliau adalah ibu bagi kaum mukminin?" Jawab beliau.
"Tidak." Jawab mereka kalah.
"Apalagi yang kalian permasalahkan?" Lanjut beliau.
"Kenapa Ali bin Abi Thalib menjadikan hakim dalam perkara perdamaian, padahal Allah berfirman, "Tidak ada hukum kecuali milik Allah!?" Tanya mereka lagi.
"Allah membolehkan untuk mengangkat orang lain menjadi hakim ketika ada seseorang yang menumpahkan darah hewan di saat dia masih berihram. Demi Allah, apakah darah hewan lebih berharga daripada darah kaum muslimin?" Tegas beliau.
"Darah kaum muslimin lebih berharga." Jawab mereka kalah lagi.
Masalah terakhir..
Kata mereka, "Ali bin Abi Thalib menghapus gelar amirul mukminin dari surat perjanjian. Kalo bukan Amirul mukminin, berarti dia Amirul kafirin?!"
"Baiklah. Pernah dengar perjanjian Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam dengan kaum kafir Quraisy? Beliau awalnya memerintah untuk menulis Muhammad Rasulullah. Namun kaum kafir tidak setuju dan memaksa untuk menulis Muhammad bin Abdullah saja. Lalu, beliau pun mengalah dan memerintah Ali bin Abi Thalib untuk menulis Muhammad bin Abdullah saja."
"Apakah perkara yang kalian permasalahkan sudah selesai?" Kata beliau mengakhiri dialog.
"Sudah." Jawab mereka.
Lalu, akhirnya banyak dari mereka yang bertaubat dan kembali berteduh di bawah tenangnya kekhalifahan Ali bin Abi Thalib -radhiyallahu anhu-.
Referensi:
- Web asy Syariah
- Kitab Nurul Iqtibas karya imam Ibnu Rajab
- dan lainnya
Selengkapnya: https://chat.whatsapp.com/IYiVXGq08rF6owVZ5g5F3f
Boleh copas dengan mencantumkan sumber.
Semoga bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar